Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) menjadikan pendidikan karakter sebagai
platform pendidikan nasional untuk membekali peserta didik sebagai generasi
emas tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan karakter yang baik guna menghadapi
dinamika perubahan di masa depan (Pasal 2). Perpres ini menjadi landasan awal
untuk kembali meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) adalah Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat
karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga,
dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental
(GNRM).
Lima
nilai karakter yang dikedepankan PPK dalam program pendidikan sekolah yaitu
religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
Menilik
jauh muatan karakter yang termuat dalam PPK kurikulum 2013, terdapat harmoni antara
PPK dengan nilai-nilai Qur’an. PPK yang dihadirkan di tengah tengah pembinaan karakter anak bangsa,
khususnya di dunia pendidikan, sangat selaras dengan muatan Al-Qur'an Al-Karim.
Berikut beberapa ayat dari Qur’an
yang seharmoni dengan muatan nilai karakter PPK.
Pertama, penguatan karakter religiositas. Al-Qur’an secara keseluruhan mengajak manusia untuk beriman dan mengesakan Allah. Diantaranya, “Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat. QS. An-Nisaa' (4): 136
Pertama, penguatan karakter religiositas. Al-Qur’an secara keseluruhan mengajak manusia untuk beriman dan mengesakan Allah. Diantaranya, “Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat. QS. An-Nisaa' (4): 136
Kedua, karakter nasionalisme. Secara tersirat, beberapa wujud karakter nasionalisme terperintahkan dalam sejumlah ayat Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta'ala perintahkan orang beriman untuk menaati pemerintah demi kemaslahatan umat, agama, serta keutuhan bernegara. “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya) serta ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa: 59). Perintah melalukan perbaikan dan tidak merusak lingkungan di negeri tempat kita berada, juga telah Allah sebutkan dalam Qur’an. “…dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak Menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77)
Ketiga, karakter
mandiri. Sangat indah cara Allah memotivasi hamba-hambaNya tuk miliki karakter
satu ini. Mandiri tuk meraih kebaikan akhirat dan dunia. Dalam surah Al-Qashash ayat 77, Allah berfirman “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa
yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu
di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu,..” dan di ayat lain “Kami telah membuat waktu
siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).” (QS. Naba’ : 11)
Keempat, karakter
gotong-royong. Salah satu ayat yang berisi perintah bekerja sama dalam kebaikan
adalah “Dan tolong
menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong
menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.“. (QS. Al-Ma’idah : 2)
Kelima, karakter
integritas. Perintah Allah untuk jujur,
tidak melalaikan serta tidak menyalahgunakan amanah sangat jelas dan rinci. Dalam
surah An-Nisa ayat 58, Allah berfirman, "Sungguh, Allah menyuruhmu
menyampaikan amanat atau amanah kepada yang berhak menerimanya...." dan di Surah Al-Anfal ayat 72, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul, dan (juga) janganlah juga kamu mengkhianati
amanat atau amanah yang telah dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui".
Al-Qur’an Al-Karim tidak
melewatkan satu pun pengarahan hidup yang dibutuhkan manusia tuk menjalani hidupnya
di dunia. Mensinergikan minimal satu ayat Qur’an dengan materi ajar dalam
proses pmbelajaran bisa membantu penguatan pendidikan karakter.
Oleh
Heldiana, S.Pd.