REPUBLIKA.CO.ID, Sekolah Islam ter padu (SIT) saat ini menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mendapat sam butan luas dari masyarakat Muslim Indonesia. Itu dibuktikan dengan semakin banyaknya orang tua yang me nye kolahkan anak-anak mereka di berbagai jenjang SIT, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA. Hing ga kini, ada ribuan sekolah Islam Terpadu yang berhimpun di ba wah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Angka ini belum termasuk sekolah-sekolah Islam swasta yang berada di luar JSIT.
Ketua Umum Jaringan Seko lah Islam Terpadu (JSIT) Indo nesia Sukro Muhab mengatakan, konsep penyelenggaraan SIT se benarnya berawal dari keberada an lima satuan sekolah dasar yang berdiri pada 1993 di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabode ta bek). Kelima sekolah itu adalah SDIT Nurul Fikri Depok, SDIT al-Hikmah Jakarta Selatan, SDIT Iqro Bekasi, SDIT Ummul Quro Bogor, dan SDIT al-Khayrot Ja kar ta Timur. "Sejak saat itu, seko lah Islam terpadu terus bermun culan dan berkembang pesat di seluruh Indonesia," ujarnya ke pada Republika, Rabu (12/7).
Pada 31 Juli 2003, Dr Fahmy Alaydroes yang ketika itu menjabat ketua Yayasan Pendidikan Nurul Fikri merintis pendirian JSIT. Tujuan dari pembentukan organisasi itu sendiri adalah seba gai wadah berhimpunnya seko lah-sekolah Islam yang memiliki filosofi, konsepsi, dan aplikasi yang sama dalam penyelenggara an pendidikan. Sukro mengung kapkan, pada awal pendiriannya, ada 426 unit sekolah yang berga bung dalam JSIT Indonesia. Kini, setelah hampir 14 tahun berlalu, jumlah sekolah yang terdaftar se bagai anggota organisasi itu mencapai 2.418 unit. Adapun jumlah tenaga pengajar SIT yang tercatat di JSIT saat ini hampir mendekati angka 80 ribu orang.
"Sementara, jumlah siswa SIT yang terdaftar dalam database kami sekarang berkisar satu juta orang. Kalau ditambah dengan jumlah alumni SIT yang lulus se panjang 10 tahun terakhir, tentu angkanya akan lebih besar lagi," tuturnya. Untuk mengontrol kua litas pendidikan SIT, kata Sukro, ada standar mutu yang diterapkan JSIT terhadap para anggota nya. Di antaranya mencakup be berapa standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendi dikan dan Kebudayaan (Kemen dikbud), seperti standar isi (SI), standar kompetensi kelulusan (SKL), standar pengelolaan, stan dar keuangan, standar sarana dan prasarana, serta standar tenaga pendidik.
Popular Posts
-
Respek. Satu sikap penghormatan yang disertai kekaguman pada seseorang. Ia tak sebatas sebuah sikap hormat. Bagi pemilik kedudukan, har...
-
Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2018/2019 di SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiat...
-
Sabtu, 28 Juli 2018, SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar mengadakan Musyawarah Pleno Program Kerja dan RKAS (Rencana Kerja A...
-
SMA ISLAM TERPADU WAHDAH ISLAMIYAH MAKASSAR membuka pendaftaran calon peserta didik baru tahun pelajaran 2022/2023. Beraqidah dan Berp...
-
Aisyah Abdurrahman. Dirinya telah kerap kali mengharumkan nama sekolah tempat ia mengenyam pendidikan. Kali ini, Jum'at (17 Mei 201...
-
Alhamdulillah. Selamat kepada peserta didik yang dinyatakan lulus pada tahun 2020 di SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah Makassar Hasil...
-
Makassar-SMA Islam Terpadu Wahdah Islamiyah. Porseni biasanya menjadi ajang tahunan bagi para siswa untuk aktualisasi diri. Akronim dari...
-
Dalam konteks individu, kemerdekaan berarti terbebasnya seseorang dari tekanan hawa nafsunya dalam melakukan segala aktifitasnya. Menurut D...
-
Pendidikan merupakan topik pembicaraan yang tidak pernah tuntas. Usianya sepanjang peradaban manusia itu sendiri. Posisi pendidikan yang ...
Follow us on facebook
Kawal Covid-19
Prakiraan Cuaca
Cuaca, 03